Jumat, 31 Agustus 2012

Tersudut Ku dalam Sepi


Gemericik dentingan hujan
Membiaskan deru tangisan piluku
Gemuruh geramnya sang langit
Membaurkan rintihan tangis hati ini

Seolah enggan bumi tanahnya kupijak
Yang slalu tumpah kan beribu beban dalam langkahnya

Berat ku melangkah terbelenggu sepi
Sesak ku bernafas tercekik perihnya hati
Ku berdiri dalam simpang kematian
Entah sampai kapan Ku tersudut dalam sepi
Read More ->>

Ma’af


Tetesan peluh mata ini sesali sang keadaan
Yang mengguncang iman dengan manisnya
Saat kau datang tawarkan secawan cinta
Membuat jiwa rapuh ini semakin tak berdaya

Kau coba hapus sisa bayangnya
Yang membelenggu dalam kesepianku
Kau coba usik setitik memori kasih tentangnya
Yang menemaniku dalam sendiriku

Maaf
Bukan ku buta akan isyarat matamu
Bukan ku tuli akan nada langkahmu mendekatiku
Bukan pula ku bisu tuk balas sapamu
Tapi sungguh
Ku tak rela kau renggut sebercah kenangan tentangnya.
Read More ->>

Senin, 27 Agustus 2012

InsyaAlloh, Kelak Kita Berjodoh

I dedicate this poem to someone who makes me strong survive today...

Sayang
Jangan menyerah
Kala jemarimu kosong tak ku genggam
Jangan menyerah
Kala hatimu sepi karena ku pergi
Teruslah melangkah dengan berdzikir hati

Juwita
Dulu berpisah bukan berarti kelak tak bersua
Sekarang tak bersama bukan berarti ku lupa
Percayalah masih ku genggam erat namamu
Masih berderai air mata kala mengenangmu

Kau yang membuatku tegak bertahan hingga sekarang
Terus berjalan meski tertatih dan pincang
Merangkai mimpi meski penuh halang dan rintang

SayangTetaplah bertahan dan berdo’a
Melangkah penuhi takdir yang ada
InsyaAlloh, kelak kita berjodoh. 
AminYaRabbalAlamin
Read More ->>